Rabu, Desember 21, 2011

BAB VI : DAUR HIDUP PRODUK


BAB VI
DaUr hIdUp PrOduK
DAUR HIDUP PRODUK DALAM PEMASARAN
Salah satu hal penting yang harus diperhatikan setiap perusahaan dalam menyusun strategi produk adalah adanya fakta bahwa produk memepunyai tahap-tahap kehidupan. Secara keseluruhan tahap-tahap kehidupan tersebut diseut siklus kehidupan produk atau producy life cycle (PLC). Siklus kehidupan produk pada umumnya ialah produk umumnya,bukan dengan merek dagang tertentu atau diproduksi oleh perusahaan tertentu. Dengan demikian apabila dibicarakan siklus kehidupan pesawat televise,yang dimaksud ialah pesawat televise pada umum nya,,bukan pesawat televise yang diroduksi oleh Sony,Philip,Polytron,Samsung atau produsen yang lain. Siklus kehidupan produk terbagi meenjadi empat tahap,yaitu :
·         Tahap Pengenalan (introduction)
·         Tahap pertumbuhan (growth)
·         Tahap kematangan (maturity)
·         Tahap penurunan (decline)


Dalam gambar disajikan ilustrasi konsep siklus kehidupan produk. Bagaimana bentuk siklus kehidupan tiap jenis produk,termasuk panjang-pendeknya jangka waktu tiap tahap kehidupan tidak sama.

Tahap Pengenalan (Introduction)
Perusahaan yang merencanakan untuk memperkenalkan produk baru,harus memutuskan kapan mereka memasuki pasar. Menjadi perusahaan pertama yang memasuki pasar dapat memberikan imbalan,tetapi juga berisiko dan mahal. Perusahaan dapat masuk belakangan jika perusahaan dapat membawa teknologi,kualitas,atau kekuatan merek yang lebih unggul.
Mempercepat waktu inovasi penting dizaman dimana siklus hidup produk semakin pendek. Mejadi pelopor produk terbukti tidak merugikan. Salah satu studi sebelumnya menemukan bahwa produk yang terlamabat muncul enam bulan-tetapi sesuai anggaran –menghasilkan anggaran 33% laba lebiih rendah dalam lima tahun pertama.  Misalnya perushaan coca-cola memebangun dominasi pasar yang bertahan lama. Robinson dan Min menemukan bahwa dalam contoh bisnis barang industry,66% pelopor bertahan setidaknya 10 tahun dibandingkan 48% pengikut awal.
     Sumber keunggulan pelopor sebagai pengadopsi awal yang akan mengingat nama pelopor jika produk itu memuaskan mereka. Merek pelopor juga menetapkan atribut yang harus memiliki kelas produk. Merek pelopor biasanya membidik ketengah pasar sehingga menangkap lebih banyak pengguna. Inersia pelanggan juga memainkan peran;dan ada keunggulan produsen.
 Tahap Pertumbuhan (Growth)
Tahap pertumbuhan ditandai dengan peningkatan pesat dalam penjualan. Pengadopsi awal menyukai produk , dan konsumen selanjutnya mulai membelinya. Pesaing baru masuk,tertarik oleh peluang. Memperkenalkan fitur produk baru dan memperluas distribusi.
    Harga tetap tak beubah atau turun sedikit,tergantung seberapa cepat permintaan meningkat. Perusahaan mempertahankan pengeluarkan promosi mereka pada tingkat yang sama atau tingkat yang sedikit lebih besar untuk menyamai pesaing dan terus mendidik pasar . penjualan meningkat jauh lebih cepat dibandingkan pengeluaran promosi,menyebabkan membaiknya rasio promosi-penjualan. Laba meningkat sepanjang penjualan ini karena biaya promosi terbagi untuk volume yang lebih besar dan biaya manufaktur satuan turun lebih cepat dibandingkan penurunan harga,dikarenakan efek pembelajaran produsen.
    Se;ama tahap pertumbuhan perusahaan menggunakan beberapa strategi untuk mempertahankan prtumbuhan pasar yang tepat :
§  Perusahaan memperbaiki kualitas produk dan menambah fitur produk baru serta memperbaiki gaya
§  Perusahaan menambah model baru dan produk petarung,misalnya produk dengan ukuran,rasa dan hal lain yang berbeda dengan melindungi produk utama
§  Perusahaan memasuki segmen baru
§  Perusahaan meningkatkan cakupan distribusinya dan memasuki saluran distribusi baru
§  Perusahaan beralih dari iklan kesadaran produk ke iklan preferensi produk
§  Perusahaan menurunkan harga untuk menarik lapisan pembeli berikutnya yang sensitive terhadap harga

Tahap Kematangan (maturity)
Tahap kematangan biasanya lebih lama daripada tahap-tahap sebelumnya dan memberikan tantangan besar bagi manajemen pemasaran.
Tahap kematangan dibagi menjadi tiga fase,yaitu :
-        Fase pertama Þ tingkat pertumbuhan penjualan mulai meurun dan tidak ada saluran distribusi baru yang harus diisi. Kekuatan persaingan baru juga muncul.
-        Fase kedua Þ penjualan mendatar pada basis perkapita karena kejenuhan pasar. Sebagian pasar konsumen potensial telah mencoba produk ,dan penjualan masa depan telah oleh pertumbuhan populasi dan permintaan penggantian.
-        Fase ketiga  Þ memberikan tantangan besar dimana penjualan menciptakan kelebihan kapasitas dalam industry,yang menyebabkan persaingan yang lebih kuat. Pesaing bergerak cepat untuk menemukan ceruk. Mereka sering melakukan penurunan harga.mereka meningkatkan iklan serta promosi dagang dan konsumen.
Tahap Penurunan (decline)         
Penjualan menurun karena sejumlah alasan,meliputi kemajuan teknologi,perubahan selera konsumen ,dan peningkatan persaingan domestic dan luar negri. Semuanya dapat menyebabkan kelebihan kapasitas ,peningkatan pemotongan harga ,dan pengikisan laba.
 Ketika penjualan dan laba menurun sejumlah perusahaan menarik diridari pasar. Perusahaan yang tersisa mengurangi jumlah produk yang mereka tawarkan. Mereka menarik diri dari segmen pasar yang lebih kecil dan saluran dagang yang lebih lemah,dan mereka dapat memotong aggaran promosi mereka dan menurunkan harga lebih jauh lagi.
Dalam menangani produk yang menua,perusahaan menangani sejumlah tugas dan keputusan. Tugas pertama ialah menetapkan system untuk mengidentifikasikan produk yang lemah. Bebrapa perusahaan meninggalkan pasar yang turun lebih awal dibanding perusahaan lain. Sebagian besar perusahaan  bergantung berapa tinggi penghalang keluar dalam industry. Semakin rendah penghalang untuk keluar,semakin mudah bagi perusahaan untuk meninggalkan industry,dan perusahaan yang tersisa semakin tergoda untuk tetap tinggal dan menarik pelanggan perusahaan yang pergi. Misalnya perusahaan sabun cair lux yang sedang menurun dan meningkatkan labanya ketika perusahana lain menarik diri.
 
sumber :
kotler, Philip & Lane,Kevin. Manajemen Pemasaran edisi 13 Jilid 1, Jakarta : Erlangga.2008
Sutojo, Siswanto. Manajemen Pemasaran Untuk Non-Eksekutif Pemasaran, Jakarta : PT Damar Mulia Pustaka. 2009 

0 komentar:

WiL Te~Amo © 2008 Por *Templates para Você*