Pengelolaan
Produk dan Pengembangan Produk Baru
Arti produk bagi konsumen
·
Produk
& Manfaatnya
Perusahaan
menghasilkan barang/jasa untuk dijual kepembeli,yaitu konsumen akhir. Dilain
pihak pembeli bersedia membelia barang/jasa dan membeli lagi setiap saat mereka
membutuhkannya kemmbali,bilamana manfaat produk yang ditawarkan dapat memenuhi
kebutuhan dan keinginan mereka secara optimal.
Seperti disinggung
dimuka bagi pembeli bukan bukan fisik produk semata-mata yang mereka butuhkan
dan inginkan,melainkan manfaat yang dapat mereka peroleh dari barang atau jasa
yang bersangkuktan. Semakin banyak manfaat produk ynag dapat memenuhi kebutuhan
dan keinginan mereka,semakin tertarik pembeli untuk membeli produk tersebut.
Sebagai contoh
seorang ibu rumah tangga yang ingin membeli sebuah lemari es, tidak demikian
besar perhatiannya kepada jenis metal,plastic,lampu,kabel listik,karet
penyekat,sekrup dan baut yang digunakan sebagai bahan untuk memproduksi lemari
es tersebut. Bagi ibu rumah tangga tadi mutu dan ketenaran lemari es
tersebut,harga yang kompetitif,serta jaminan reparasi dan servis serta
pengiriman barang yang cepat kerumah lebih besar pengaruhnya terhadap keputusannya
membeli produk yang akan dibeli.
·
Kebutuhan dan Keingian pembeli
Dimata pembeli setiap jenis barang atau jasa
yang akan mereka beli diharapkan minimal mengandung tiga elemen manfaat,yaitu :
§
Manfaat yang
dibutuhkan untuk memenuhi kebutuhan utama: disebut manfaat inti (core benefits)
§
Manfaat yang
dibutuhkan untuk memenuhi kebutuhan tambahan (expected benefits)
§ Manfaat yang dibutuhkan untuk memenuhi keinginan mereka (augmented
benefits)
Gambar : contoh diagram paket manfaat barang dimata pembeli |
Kemampuan perusahaan menyajiakan manfaat yang dapat memenuhi kebutuhan
dan keinginan para pembeli menjadi tanggung jawab seluruh organisasi perusahaan.
Penyajian manfaat secara optimal bukan hanya menjadi tanggung bagian
pemasaran,melainkan juga menjadi tanggung jawab bagian produksi ,bagian riset
pengembangan,bagian sumber daya manusia maupun bagian keuangan.
Konsep Tentang Barang dan Jasa Dalam Pemasarn
Produk merupakan segala sesuatunyang dapat
ditawarkan produsen untuk diperhatikan,diminta,dicari,dibeli,digunakan,atau
dikomsumsi pasar sebagai pemenuhan kebutuhan atau keinginan pasar yang
bersangkutan. Produk yang ditawarkan meliputi barang fisik (seperti sepeda
motor,computer,tv,buku teks), jasa (meliputi restorant,penginapan,transportasi),organisasi(ikatan
akuntansi Indonesia,pramuka,PBB),tempat (pantai kuta.danau toba). Jadi,[produk bisa
berupa manfaat tangible maupun
intangible yang dapat memuaskan pelanggan.
Secara konseptual,produk adalah pemahaman subyektif dari produsen atas
sesuatu yang bisa ditawarkan sebagai usaha untuk mencapai tujuan organisasi
melalui pemenuhan kebutuhan dan keinginan konsumen,sesuiai dengan kompetensi
dan kapasitasorganisasi seta daya beli pasar.
Dalam merencanakan penawaran atau produk,pemasar perlu memahami lima
tingkatan prouk,yaitu :
1)
Produk utama/inti (core benefit)
2)
Produk harapan
3)
Produk pelengkap
4)
Produk potensial
Pendekatan Dalam Penggolongan- penggolongan Produk
Berdasarkan sifat-sifat tertentu produk dapat digolonkan menjadi
beberapa
kelompok. Penggolongan produk menjadi beberapa kelompok itu diperlukan
karena strategi manajemen pemasaran yang
diperlukan untuk tiap golongan
produk tidak sama.
Produk dapat dibedakan menjadi dua kelompok besar,yaitu barang (goods)
dan
jasa(service). Berdasarkan jangka waktu penggunannya barang dapat dibedakan
lagi menjadi barang tahan lama (durable goods) dan barang tidak tahan
lama(non-duable goods).
Berikut ini dua jenis penggolongan produk :
·
Barang Komsumtif
Dapat
dikategorikan sebagai barng komsumtif apabila barang tersebut dibeli konsumen
akhir (end user) untuk mereka komsumsi sendiri. Barang-barang komsumtif dapat
dibedakan lagi menjadi empat macam yaitu :
2)
Barang komsumsi pilihan (shopping goods)
3)
Barang komsumsi khusus (speciality goods)
4)
Barang komsumsi yang tidak dicari (unsought goods)
Barang industrial
Barang industrial
Barang industrial ialah barang yang dibeli oleh
pembeli institusional untuk diproses lebih
lanjut atau dijual kembali dengan
keuntungan.
Barang
industry dapat dibedakan dalam tiga kelompok,yaitu :
1) Bahan baku dan bahan pembantu
(raw material and parts)
2) Bahan baku (supplies)
3) Bahan modal (capital goods)
Strategi pemasaran produk konsumen
dan produk industrial
a)
Produk konsumen
Produk konsumen ialah produk yang
dikomsumsikan untuk kepentingan konsumen
akhir sendiri(individu dan rumah
tangga),bukan untuk tujuan bisnis. Umumnya produk
konsumen dapat
diklasifikasikan menjadi empat jenis,yaitu :
Convenience
goods
Merupakan barang yang pada ummnya
memilki frekuensi pembelian tinggi (sering
dibeli),dibutuhkan dalam waktu
segera,dan hanya memerlukan waktu yang minimum dalam
pembandingan dan
pembeliannya. Contohnya antara lain rokok,pasta
gigi,baterai,permen,sabun,dan
surat kabar. Convenience goods sendiri dikelompokkan menjadi
tiga
kelompok,yaitu:
a.
Staples Þ barang yang dibeli konsumen secara regular atau rutin. Misalnya sabun
mandi dan pasta gigi
b.
Impulse goods Þ barang yang dibeli tanpa perencanaan terlebih dahulu. Misalnya permemn,coklat,dan
majalah.
c. Emergency goods Þ barang yang dibeli bila suatu kebutuhan dirasa konsumen sangat mendesak.
Misalnya paying dan jas hujan dimusim hujan.
Shopping Goods
Merupakan barang – barang yang dalam proses
pemilihan dan pembelian dibandingkan oleh
konsumen diantara berbagai
alternatife yang tersedia. Criteria perbandinag meliputi
hrga,kualitas,dan
model masing-masing barang. Contohnya alat-alat rumah
tangga,pakaian,furniture.. shoping goods terdiri dari dua jenis,yaitu :
a.
Homogeneous shopping goods
Misalnya tape recorder,tv,dan mesin cuci.
b.
Heteregoneus shopping
Misalnya perlengkapan rumah tangga,mebel,dan pakaiaan
Specialty Goods
Merupakan arng-barang
yang memiliki karakteristik dan atau identifikasi merek
yang unik dimana sekelompok
konsumen bersedia melakukan sesuatu yang khusus untuk
membelinya. Misalnya seperti
pakaian mewah yang dirancang oleh perancang
terkenal,kamera Nikon,dll.
Unsought Goods
Merupakan barang yang tidak
diketahui konsumen atau walaupun sudah diketahui,tetapi
pada umumnya belum
ingin dibeli konsumen. Ada dua jenis unsought goods,yaitu :
-
Regularly unsought goods misalnya
ensiklopedia,asuransi jiwa,batu nisan dan tanah kuburan.
-
New unsought goods merupakan
jenis barang yang banyak belum diketahui konsumen.
a)
Produk Industrial
Barang industry adalah barang – barang yang dikomsumsi oleh industriawan
(konsumen antara atau konsumen bisnis) untuk keperluan selain dikomsumsi
langsung,yaitu :
Untuk diubah menjadi barang lalinkemudian dijual kembali
Untuk dijual kembali (oleh pedagang) tanpa dilakukan transformasi fisik
(proses produksi)
Barang industry dapat diklasifikasikan berdasarkan peranannya dalam
proses produksi dan biaya relatifnya. Ada tiga kelompok barang industry,yaitu :
1. Materials and parts
Kelompok ini dapat dibagi
menjadi dua kelompok,yaitu :
- Bahan baku ®produk pertanian (misalnya
beras,buah-buahan,sayuran,dll),termasuk juga produk hewani (seperti susu murni
dan telur)
- Bahan jadi dan suku cadang ®
terdiri atas component material (misalnya benang,semen,dan kawat) dan component
parts (seperti motor kecil dan ban)
2. Capital Items
Barang – barang compenent
items terdiri atas dua kelompok yaitu :
i.
Instalasi yang meliputi
bangunan dan peralatan
ii. Peralatan tambahan yang terdiri
dari peralatan dan perkakas pabrik yang bersifat portable
3. Supplies and service
Yang termasuk dalam
kelompok ini ialah bahan yang tidak tahan lama dan jasa yang member kemudah dalam
pengembanganan dan/atau pengelolaan keseluruhan produk jadi,seperti :
¨
Supplies yang terdiri
dari perlengkapan operasi (minyak pelumas,batu bara,pita mesin ketik dan pensil)
¨
Business service yang
terdiri atas jasa pemeliharaan dan reparasi.
Pengelolaan Produk Melalui Daur
Hidup Produk
Secara garis besar strategi daur hidup produk dapat
dikelompokkan menjadi 8 jenis atau kategori,yaitu:
Strategi Positioning Produk
Istilah penentuan posisi
(positioning) dipopulerkan pertama kali oleh Al Ries dan Jack Trout pada tahun
1972. Strategi positioning merupakan strategi yang berusaha menciptakan
diferensiasi yang unik dalam
benak pelanggan sasaran,sehingga terbentuk citra merek
atau produk yang lebih unggul dibandingkan
merek/produk pesaig. Ada tujuh
pendekatan yang dapat digunakan untuk melakukan positioning,yaitu :
·
Positioning berdasarkan atribut,ciri-ciri atau
manfaat bagi pelanggan,yaitu dengan jalan
mengasosiasikan suatu produk dengan
atribut tertentu,karakteristik khusus,atau dengan manfaat bagi
pelanggan.
Contoh,kamera Nikon zoom 300 QD digembar-gemborkan sebagai kamera auto focus
zoom
35mm yang paling kecil didunia. Pemilihan atribut yang akan dijadikan
basis positioning harus
dilandaskan pada 6 kriteria sbb :
a.
Derajat kepentingan(importance)
b.
Keunikan (distinctiveness)
c.
Superioritas
d.
Dapat dikomunikasikan (communicability)
e.
Preemptive,artinya produk tidak mudah ditiru
f.
Terjangkau (affordability)
g.
Kemampulabaan (profitability)
· Positioning berdasarkan harga dan kualitas (price
and quality positioning),yaitu positioning berusaha menciptakan kesan/citra
yang berkualitas tinggilewat harga yang tinggi atau sebaliknya menekankan harga
yang murah sebagai indicator nilai
· Positioning yang dilandasi aspek penggunaan atau
aplikasi. Misalnya yoghurt diposisikan sebagai minuman yang menyehatkan.
· Positioning berdasarkan pemakai produk (user
positioning),yaitu mengaitkan produk dengan kepribadian atau tipe pemakai.
Misalkan seri walkaman yang memiliki berbagai macam macam model yang ditujukan
kepada berbagai macam-macam pemakai.
·
Positioning berdasarkan kelasproduk tertentu
(product class positining)
·
Positioning berkenaan dengan pesaing (competitor
positioning)
·
Positioning berdasarkan manfaat (benefit
positioning)
Strategi Repositioning Produk
Strategi ini dibutuhkan bilamana
terjadi salah satu dari empat kemungkinan berikut :
1) Ada pesaing yang masuk dan produknya diposisikan
berdampingan dengan merek perusahaan sehingga membawa dampak buruk terhadap
pangsa pasar perusahaan.
2)
Preferensi konsumen telah berubah
3) Ditemukan preferensi kelompok pelanggan baru,yang
diikuti dengan peluang yang menjanjikan.
4)
Terjadi kesalahan dengan positioning sebelumnya
Strategi ini dilaksanakan dengan
jalan meninjau kembali posisi produk dan bauran pemasaran saat
ini,serta
berusaha mencari posisi baru yang tepat bagi produk tersebut.
Strategi Overlap Produk
Strategi ini ialah merupakan
strategi pemasaran yang menciptakan persaingan terhadap merek tertentu
milik
perusahaan tertentu. Persaingan ini dibentuk melalui tiga cara,yaitu :
1)
Pengenalan produk yang
bersaing dengan produk yang sudah ada
2)
Penggunaan label pribadi
(private labeling),yaitu menghasilkan suatu produk yang menggunakan nama merek
perusahaan lain.
3)
Menjual komponen-kompone yang
dipergunakan dalam produk perusahaan sendiri kepada para pesaing.
Strategi
Produk Baru
Pengertian produk baru dapat
meliputi produk orisinil,produk yang disempurnakan,produk yang
dimodifikasikan,dan merek baru yang dikembangkan melalui usaha riset dan
pengembangan. Ada enam
kategori produk baru yang didasarkan pada pandangan
konsumen sbb:
·
Produk yang benar-benar baru (baru bagi dunia)
·
Lini produk baru
·
Tambahan pada lini produk baru yang sudah ada.
·
Penyempurnaan sebagai revisi terhadap produk yang
sudah ada
·
Repositioning
·
Pegurangan biaya
Dalam strategi produk baru
terdapat tiga alternatife,yaitu penyempurnaan atau modifikas produ,poduk
imitasi/tiruan,dan inovasi produk. Factor-faktor yang peru dipertimbangkan
dalam menentukan perlunya
penambahan produk baru,yaitu ;
Ø Harus ada permintaan pasar yang
cukup besar
Ø Produk harus sesuai dengan
standar social dan ligkungannya
Ø Produk harus sesuai dengan
truktur pemasaran perusahaan yang sedang berjalan
Ø Gagasan produk hendaknya cocok
dengan fasilitas produksi,tenaga kerja dan kemampuan manajemen yang ada.
Ø Produk harus layak secara
financial
Ø Harus tidak ada permasalaahan
hokum
Ø Manajemen produk harus memiliki
waktu dan kemampuan mengelola produk tersebut
Ø Produk harus sesuai dengan citra
dan tujuan perusahaan
sumber :
Tjiptono,fandy.strategi pemasaran,yogyakarta :ANDI,2008
Sutojo, Siswanto. manajemen pemasaran untuk eksekutif non-pemasaran, Jakarta : PT Damar Mulia Pustaka, 2001
sumber :
Tjiptono,fandy.strategi pemasaran,yogyakarta :ANDI,2008
Sutojo, Siswanto. manajemen pemasaran untuk eksekutif non-pemasaran, Jakarta : PT Damar Mulia Pustaka, 2001
0 komentar:
Posting Komentar