Jumat, Desember 16, 2011


Pengelolaan Produk dan Pengembangan Produk Baru

Arti produk bagi konsumen
·         Produk & Manfaatnya
Perusahaan menghasilkan barang/jasa untuk dijual kepembeli,yaitu konsumen akhir. Dilain pihak pembeli bersedia membelia barang/jasa dan membeli lagi setiap saat mereka membutuhkannya kemmbali,bilamana manfaat produk yang ditawarkan dapat memenuhi kebutuhan dan keinginan mereka secara optimal.

Seperti disinggung dimuka bagi pembeli bukan bukan fisik produk semata-mata yang mereka butuhkan dan inginkan,melainkan manfaat yang dapat mereka peroleh dari barang atau jasa yang bersangkuktan. Semakin banyak manfaat produk ynag dapat memenuhi kebutuhan dan keinginan mereka,semakin tertarik pembeli untuk membeli produk tersebut.
Sebagai contoh seorang ibu rumah tangga yang ingin membeli sebuah lemari es, tidak demikian besar perhatiannya kepada jenis metal,plastic,lampu,kabel listik,karet penyekat,sekrup dan baut yang digunakan sebagai bahan untuk memproduksi lemari es tersebut. Bagi ibu rumah tangga tadi mutu dan ketenaran lemari es tersebut,harga yang kompetitif,serta jaminan reparasi dan servis serta pengiriman barang yang cepat kerumah lebih besar pengaruhnya terhadap keputusannya membeli produk yang akan dibeli.



·         Kebutuhan dan Keingian pembeli
Dimata pembeli setiap jenis barang atau jasa yang akan mereka beli diharapkan minimal mengandung tiga  elemen manfaat,yaitu :
§  Manfaat yang dibutuhkan untuk memenuhi kebutuhan utama: disebut manfaat inti (core benefits)
§  Manfaat yang dibutuhkan untuk memenuhi kebutuhan tambahan (expected benefits)
§  Manfaat yang dibutuhkan untuk memenuhi keinginan mereka (augmented benefits)
Gambar : contoh diagram paket manfaat barang dimata pembeli


Kemampuan perusahaan menyajiakan manfaat yang dapat memenuhi kebutuhan dan keinginan para pembeli menjadi tanggung jawab seluruh organisasi perusahaan. Penyajian manfaat secara optimal bukan hanya menjadi tanggung bagian pemasaran,melainkan juga menjadi tanggung jawab bagian produksi ,bagian riset pengembangan,bagian sumber daya manusia maupun bagian keuangan.


Konsep Tentang Barang dan Jasa Dalam Pemasarn
Produk merupakan segala sesuatunyang dapat ditawarkan produsen untuk diperhatikan,diminta,dicari,dibeli,digunakan,atau dikomsumsi pasar sebagai pemenuhan kebutuhan atau keinginan pasar yang bersangkutan. Produk yang ditawarkan meliputi barang fisik (seperti sepeda motor,computer,tv,buku teks), jasa (meliputi restorant,penginapan,transportasi),organisasi(ikatan akuntansi Indonesia,pramuka,PBB),tempat (pantai kuta.danau toba). Jadi,[produk bisa berupa manfaat tangible  maupun intangible yang dapat memuaskan pelanggan.


Secara konseptual,produk adalah pemahaman subyektif dari produsen atas sesuatu yang bisa ditawarkan sebagai usaha untuk mencapai tujuan organisasi melalui pemenuhan kebutuhan dan keinginan konsumen,sesuiai dengan kompetensi dan kapasitasorganisasi seta daya beli pasar.

Dalam merencanakan penawaran atau produk,pemasar perlu memahami lima tingkatan prouk,yaitu :
1)    Produk utama/inti (core benefit)

2)    Produk harapan

3)    Produk pelengkap

4)    Produk potensial

Pendekatan Dalam Penggolongan- penggolongan Produk
Berdasarkan sifat-sifat tertentu produk dapat digolonkan menjadi beberapa
kelompok. Penggolongan produk menjadi beberapa kelompok itu diperlukan
karena strategi  manajemen pemasaran yang diperlukan untuk tiap golongan
produk tidak sama.
Produk dapat dibedakan menjadi dua kelompok besar,yaitu barang (goods) dan
jasa(service). Berdasarkan jangka waktu penggunannya barang dapat dibedakan
lagi menjadi barang tahan lama (durable goods) dan barang tidak tahan
lama(non-duable goods).
Berikut ini dua jenis penggolongan produk :
·         Barang Komsumtif
Dapat dikategorikan sebagai barng komsumtif apabila barang tersebut dibeli konsumen
akhir (end user) untuk mereka komsumsi sendiri. Barang-barang komsumtif dapat
dibedakan lagi menjadi empat macam yaitu :
1)     Barang komsumsi harian (convenience goods)
2)     Barang komsumsi pilihan (shopping goods)
3)     Barang komsumsi khusus (speciality goods)
4)     Barang komsumsi yang tidak dicari (unsought goods)

   Barang industrial
Barang  industrial ialah barang yang dibeli oleh pembeli institusional untuk diproses lebih
lanjut atau dijual kembali dengan keuntungan.
Barang industry dapat dibedakan dalam tiga kelompok,yaitu :
1)     Bahan baku dan bahan pembantu (raw material and parts)
2)     Bahan baku (supplies)
3)     Bahan modal (capital goods)

Strategi pemasaran produk konsumen dan produk industrial
a)   Produk konsumen
Produk konsumen ialah produk yang dikomsumsikan untuk kepentingan konsumen
akhir sendiri(individu dan rumah tangga),bukan untuk tujuan bisnis. Umumnya produk
konsumen dapat diklasifikasikan menjadi empat jenis,yaitu :
Convenience goods
Merupakan barang yang pada ummnya memilki frekuensi pembelian tinggi (sering
dibeli),dibutuhkan dalam waktu segera,dan hanya memerlukan waktu yang minimum dalam
pembandingan dan pembeliannya. Contohnya antara lain rokok,pasta
gigi,baterai,permen,sabun,dan surat kabar. Convenience goods sendiri dikelompokkan menjadi
tiga kelompok,yaitu:
a.    Staples Þ barang yang dibeli konsumen secara regular atau rutin. Misalnya sabun mandi  dan pasta gigi 
   b. Impulse goods Þ barang yang dibeli tanpa perencanaan terlebih dahulu. Misalnya   permemn,coklat,dan majalah. 
    c.  Emergency goods Þ barang yang dibeli bila suatu kebutuhan dirasa konsumen sangat  mendesak. Misalnya paying dan jas hujan dimusim hujan.

Shopping Goods
Merupakan barang – barang yang dalam proses pemilihan dan pembelian dibandingkan oleh
konsumen diantara berbagai alternatife yang tersedia. Criteria perbandinag meliputi
hrga,kualitas,dan model masing-masing barang. Contohnya alat-alat rumah
tangga,pakaian,furniture.. shoping goods terdiri dari dua jenis,yaitu :
a.    Homogeneous shopping goods
    Misalnya tape recorder,tv,dan mesin cuci.
b.    Heteregoneus shopping
    Misalnya perlengkapan rumah tangga,mebel,dan pakaiaan  
 Specialty Goods
          Merupakan arng-barang yang memiliki karakteristik dan atau identifikasi merek  
yang unik dimana sekelompok konsumen bersedia melakukan sesuatu yang khusus untuk
membelinya. Misalnya seperti pakaian mewah yang dirancang oleh perancang
terkenal,kamera Nikon,dll.
Unsought Goods
Merupakan barang yang tidak diketahui konsumen atau walaupun sudah diketahui,tetapi
pada umumnya belum ingin dibeli konsumen. Ada dua jenis unsought goods,yaitu :
-      Regularly unsought goods misalnya ensiklopedia,asuransi jiwa,batu nisan dan tanah kuburan.
-      New unsought goods merupakan jenis barang yang banyak belum diketahui konsumen.

a)   Produk Industrial
Barang industry adalah barang – barang yang dikomsumsi oleh industriawan (konsumen antara atau konsumen bisnis) untuk keperluan selain dikomsumsi langsung,yaitu :
*      Untuk diubah menjadi barang lalinkemudian dijual kembali
*      Untuk dijual kembali (oleh pedagang) tanpa dilakukan transformasi fisik (proses produksi)

Barang industry dapat diklasifikasikan berdasarkan peranannya dalam proses produksi dan biaya relatifnya. Ada tiga kelompok barang industry,yaitu :
1.     Materials and parts
Kelompok ini dapat dibagi menjadi dua kelompok,yaitu :
-   Bahan baku ®produk pertanian (misalnya beras,buah-buahan,sayuran,dll),termasuk juga produk hewani (seperti susu murni dan telur)
-     Bahan jadi dan suku cadang ® terdiri atas component material (misalnya benang,semen,dan kawat) dan component parts (seperti motor kecil dan ban)
2.     Capital Items
Barang – barang compenent items terdiri atas dua kelompok yaitu :
                                        i.             Instalasi yang meliputi bangunan dan peralatan
                               ii.        Peralatan tambahan yang terdiri dari peralatan dan perkakas pabrik yang bersifat  portable
3.    Supplies and service
Yang termasuk dalam kelompok ini ialah bahan yang tidak tahan lama dan jasa yang member kemudah dalam
pengembanganan dan/atau pengelolaan keseluruhan produk jadi,seperti :
¨     Supplies yang terdiri dari perlengkapan operasi (minyak pelumas,batu bara,pita mesin ketik dan pensil)
¨     Business service yang terdiri atas jasa pemeliharaan dan reparasi.

Pengelolaan Produk Melalui Daur Hidup Produk
Secara garis besar strategi daur hidup produk dapat dikelompokkan menjadi 8 jenis atau kategori,yaitu:
Strategi Positioning Produk
Istilah penentuan posisi (positioning) dipopulerkan pertama kali oleh Al Ries dan Jack Trout pada tahun
1972. Strategi positioning merupakan strategi yang berusaha menciptakan diferensiasi yang unik dalam
benak pelanggan sasaran,sehingga terbentuk citra merek atau produk yang lebih unggul dibandingkan
merek/produk pesaig. Ada tujuh pendekatan yang dapat digunakan untuk melakukan positioning,yaitu :
·        
Positioning berdasarkan atribut,ciri-ciri atau manfaat bagi pelanggan,yaitu dengan jalan
mengasosiasikan suatu produk dengan atribut tertentu,karakteristik khusus,atau dengan manfaat bagi
pelanggan. Contoh,kamera Nikon zoom 300 QD digembar-gemborkan sebagai kamera auto focus zoom
35mm yang paling kecil didunia. Pemilihan atribut yang akan dijadikan basis positioning harus
dilandaskan pada 6 kriteria sbb :
a.    Derajat kepentingan(importance)
b.    Keunikan (distinctiveness)
c.     Superioritas
d.    Dapat dikomunikasikan (communicability)
e.    Preemptive,artinya produk tidak mudah ditiru
f.     Terjangkau (affordability)
g.    Kemampulabaan (profitability)
·       Positioning berdasarkan harga dan kualitas (price and quality positioning),yaitu positioning berusaha menciptakan kesan/citra yang berkualitas tinggilewat harga yang tinggi atau sebaliknya menekankan harga yang murah sebagai indicator nilai
·     Positioning yang dilandasi aspek penggunaan atau aplikasi. Misalnya yoghurt diposisikan sebagai minuman yang menyehatkan.
·   Positioning berdasarkan pemakai produk (user positioning),yaitu mengaitkan produk dengan kepribadian atau tipe pemakai. Misalkan seri walkaman yang memiliki berbagai macam macam model yang ditujukan kepada berbagai macam-macam pemakai.
·         Positioning berdasarkan kelasproduk tertentu (product class positining)
·         Positioning berkenaan dengan pesaing (competitor positioning)
·         Positioning berdasarkan manfaat (benefit positioning)

Strategi Repositioning Produk
Strategi ini dibutuhkan bilamana terjadi salah satu dari empat kemungkinan berikut :
1) Ada pesaing yang masuk dan produknya diposisikan berdampingan dengan merek perusahaan sehingga membawa dampak buruk terhadap pangsa pasar perusahaan.
2)   Preferensi konsumen telah berubah
3) Ditemukan preferensi kelompok pelanggan baru,yang diikuti dengan peluang yang menjanjikan.
4)   Terjadi kesalahan dengan positioning sebelumnya
Strategi ini dilaksanakan dengan jalan meninjau kembali posisi produk dan bauran pemasaran saat
ini,serta berusaha mencari posisi baru yang tepat bagi produk tersebut.

Strategi Overlap Produk
Strategi ini ialah merupakan strategi pemasaran yang menciptakan persaingan terhadap merek tertentu
milik perusahaan tertentu. Persaingan ini dibentuk melalui tiga cara,yaitu :
1)   Pengenalan produk yang bersaing dengan produk yang sudah ada
2)   Penggunaan label pribadi (private labeling),yaitu menghasilkan suatu produk yang menggunakan nama merek perusahaan lain.
3)   Menjual komponen-kompone yang dipergunakan dalam produk perusahaan sendiri kepada para pesaing.

Strategi Produk Baru
Pengertian produk baru dapat meliputi produk orisinil,produk yang disempurnakan,produk yang
dimodifikasikan,dan merek baru yang dikembangkan melalui usaha riset dan pengembangan. Ada enam
kategori produk baru yang didasarkan pada pandangan konsumen sbb:
·         Produk yang benar-benar baru (baru bagi dunia)
·         Lini produk baru
·         Tambahan pada lini produk baru yang sudah ada.
·         Penyempurnaan sebagai revisi terhadap produk yang sudah ada
·         Repositioning
·         Pegurangan biaya

Dalam strategi produk baru terdapat tiga alternatife,yaitu penyempurnaan atau modifikas produ,poduk
imitasi/tiruan,dan inovasi produk. Factor-faktor yang peru dipertimbangkan dalam menentukan perlunya
penambahan produk baru,yaitu ;
Ø  Harus ada permintaan pasar yang cukup besar
Ø  Produk harus sesuai dengan standar social dan ligkungannya
Ø  Produk harus sesuai dengan truktur pemasaran perusahaan yang sedang berjalan
Ø  Gagasan produk hendaknya cocok dengan fasilitas produksi,tenaga kerja dan kemampuan manajemen yang ada.
Ø  Produk harus layak secara financial
Ø  Harus tidak ada permasalaahan hokum
Ø  Manajemen produk harus memiliki waktu dan kemampuan mengelola produk tersebut
Ø  Produk harus sesuai dengan citra dan tujuan perusahaan

sumber : 
Tjiptono,fandy.strategi pemasaran,yogyakarta :ANDI,2008
Sutojo, Siswanto. manajemen pemasaran untuk eksekutif non-pemasaran, Jakarta : PT Damar Mulia Pustaka, 2001
 

0 komentar:

WiL Te~Amo © 2008 Por *Templates para Você*