Sabtu, Mei 31, 2014

Karangan Eksposisi

Merancang Program Olah Raga Sesuai Usia



KOMPAS.com - Benda yang tak pernah dipakai cenderung cepat rusak. Demikian juga dengan otot, tulang dan persendian kita. Olah raga perlu terus dilakukan meski usia terus bertambah hingga mencapai kepala lima. Tentu saja olah raga itu harus sesuai dengan tujuan dan kondisi tubuh.


Aktivitas fisik yang cukup bisa membantu meningkatkan derajat kesehatan seseorang. Bukan hanya itu saja. “Pengendalian penyakit bisa lebih baik bila menyertakan aktivitas fisik,” ujar Dr. Michael Triangto,SpKO dokter ahli olah raga pemilik Slim+Health Clinic di Taman Anggrek Jakarta.


Karena itu, kerap kali Dr. Michael menerima rujukan cukup banyak pasien berumur dari dokter ahli penyakit dalam. “Keluarga pasien terkejut. Mereka bingung, orang yang sudah berumur kok disuruh olah raga,” ceritanya.


Keluarga pasien itu ragu apa benar olah raga bisa bikin sehat, terlebih untuk anggota keluarga mereka yang sudah berumur. “Keraguan itu terjadi karena sebelumnya ada pengalaman olah raga malah kena cedera,” katanya. Banyak pula orang takut berolah raga karena sehabis olah raga badan justru terasa capek, pegal dan sakit. Karena sakit, pegal dan cedera, olah raga jadi ditinggalkan selamanya.


Padahal penyakit kronis justru timbul karena gaya hidup yang kurang olah raga. Penyakit jadi lebih mudah timbul karena hidup tanpa olah raga. “Dengan latihan fisik yang cukup, salah satu penyebab penyakit seperti diabetes, hipertensi, hiperkolesterol, jantung, asma bisa dieliminasi,” cetusnya.


Olah raga untuk tujuan kesehatan, menurutnya, tak sama dengan olah raga untuk kesenangan dan prestasi. “Saat masih muda dulu mungkin kita senang main tenis. Saat bermain, kita memukul bola sekencang-kencangnya. Main futsal sampai kelelahan. Lari dan memukul bola itu berpotensi menimbulkan cedera. Oleh karena itu perlu menentukan tujuan sebelum berolah raga,” tegasnya.


Kelas Privat
Dalam berolah raga kita batas kemampuan kita 100 persen. “Di atas seratus persen, kita olah raga untuk ngotot, bukan untuk sehat. Olah raga untuk sehat itu tidak ada yang harus dipaksa dan ngotot. Olah raga untuk sehat itu dilakukan semampunya,” papar Dr. Michael.



Dalam program olah raga di kliniknya, Dr. Michael memiliki alat pendeteksi yang dipasang saat pasiennya berolah raga. “Jadi ketika alat itu berbunyi, berarti itu sudah di atas batas kemampuan pasien,” katanya.


Ia menyarankan yoga dan tai chi sebagai olah tubuh yang baik untuk meningkatkan kesehatan sesuai dengan kemampuan. “Tai chi itu gerakannya ringan, tidak potensial menimbulkan cedera dan bisa bikin kita sehat. Ini pasti baik dibandingkan tidak bergerak sama sekali,” tuturnya. 


Ia mengibaratkan tubuh yang kurang gerak itu seperti benda yang jarang sekali dipakai. Barang yang jarang dipakai justru cepat aus dan rusak. Demikian juga dengan otot, tulang dan persendian kita.


Idealnya, kita berkonsultasi dengan dokter sebelum memulai berolah raga. Kalau ingin buat program olah raga sendiri, ia menyarankan kita untuk menilai dan membuat check list sendiri. Misalnya, tanya ke diri sendiri apakah kita selama ini sudah rutin berolah raga. “Kalau belum, mulai dari awal dan tambah waktunya sedikit demi sedikit sesuai dengan kemampuan agar tidak membebani jantung,” sarannya.


Kalau tertarik dengan kelas yoga dan sebelumnya tak pernah berolah raga, ada baiknya mulai dengan kelas dasar terlebih dahulu. Lebih baik lagi, jika menyewa seorang guru yoga privat di rumah. Dengan begitu, guru akan memberikan program khusus yang sesuai dengan kemampuan kita.


5 Kalimat yang memiliki Formula dan yang Memiliki Hubungan Kalimat Koordinatif,Korektif ,dan Subordinat
11.       Benda yang tak pernah    dipakai   cenderung cepat rusak
S                 P                    O

22. Olah raga perlu terus   dilakukan   meski usia terus bertambah   hingga mencapai kepala lima
S            P                              O                              K
         
   =>  Memiliki Hubungan Kalimat Subordinatif  “Hingga”


33.   Dr. Michael Triangto,SpKO dokter ahli olah raga   pemilik  Slim+Health Clinic   di Taman Anggrek
                                    S                                      P               O                                  K

 Jakarta.


44.     Banyak pula orang   takut   berolah raga   karena sehabis olah raga badan justru terasa capek,
S       P             O                                              K

pegal dan sakit

ð  Memiliki Hubungan Kalimat Koordinatif yaitu  “ Dan”  sama Kalimat Subordinatif “ Karena”


     5 .   Dalam program olah raga di kliniknya,   Dr. Michael   memiliki   alat pendeteksi yang dipasang
K                         S                P                                  O


saat pasiennya berolah raga

Kamis, Mei 15, 2014

GAYA BAHASA PADA IKLAN TELEVISI

Berdasarkan definisinya, Iklan merupakan suatu kegiatan yang bertujuan untuk memperkenalkan barang atau jasa yang ditawarkan kepada calon pelanggan atau konsumen sekaligus mengajak calon pembeli untuk memiliki barang yang ditawarkan. Sehingga,tanpa adanya iklan baik dari pihak produsen ataupun calon pembeli akan sama - sama dirugikan.

Untuk mengiklankan produknya, biasa nya produsen akan menggunakan media massa seperti televisi,media cetak,reklame,dan media lainnya. Namun, dari semua media yang ada televisi adalah media yang hampir sudah dimiliki oleh seluruh masyarakat di Indonesia. Sehingga ,tidak heran jika kebanyakan produsen lebih banyak berlomba- lomba untuk mengiklankan produknya melalui media Televisi  dengan bentuk dan gaya bahasa iklan yang sekreatif mungkin.

Misalnya pada iklan Mie Sedap, PT. Unilever menggunakan gaya bahasa hiperbola. Kalimat yang berlebihan pada iklan ini yaitu “ Gue Ivan, basket adalah segalanya bagi Gue”. Pada kalimat ini dinyatakan bahwa basket adalah segalanya bagi Ivan, pernyataan ini dirasa terlalu berlebihan karena tidak mungkin manusia bisa hidup hanya dengan bermain basket. Penggunaan gaya bahasa ini bertujuan untuk meyakinkan pembeli bahwa mie sedaap itu adalah mie yang paling berkualitas dibanding dengan mie yang lainnya. Karena si Ivan menganggap bahwa mie sedaap adalah segalanya bagi hidupnya.


Berdasarkan contoh iklan tersebut, walaupun gaya bahasa iklan yang ditonjolkan tidak sesuai dengan pola bahasa EYD,tapi bisa dijadikan bahan pembelajaran terutama untuk anak- anak sekolah atau pun mahasiswa. Karena dengan adanya media yang tepat, pemahaman mahasiswa/I mengenai jenis-jenis gaya bahasa dapat membantu mahasiswa/i untuk memahami pesan  yang disampaikan dan mengetahui jenis – jenis dari gaya bahasa yang digunakan oleh iklan tersebut. 

Sumber : 

WiL Te~Amo © 2008 Por *Templates para Você*